
Perempuan Berdaulat, Demokrasi Bermartabat, Negara Kuat oleh August Mellaz (Anggota KPU RI)
KPU Provinsi Riau telah menyelenggarakan Sekolah Literasi demokrasi Perempuan Riau (SLDPR) yang diikuti oleh 240 peserta perempuan se-Provinsi Riau. Sebelumnya, I Dewa Raka Sandi, anggota KPU RI 2020-2022 telah membuka kegiatan tersebut. Kegiatan ini dimulai sejak desember 2021 hingga puncaknya ditutup secara resmi pada 7 juli 2022 oleh August Mellaz, anggota KPU RI yang mengetuai divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU RI. Pada kesempatan itu, August Mellaz menyampaikan pidato inspirasi yang menggugah semangat peserta SLDPR. Berikut ini adalah petikan pidato inspirasi August Mellaz.
Salam dari bapak ketua, saya biasanya panggil Mas Hasyim Asy'ari. Bapak Ketua KPU RI Bapak Hasyim Asy'ari dan sekaligus Ibu Betty Epsilon Idroos yang kebetulan di hari yang sama pagi ini ada dua acara yang berbeda bertepatan juga untuk persiapan kami dalam rangka rapat dengan Komisi II yang direncanakan, dilangsungkan siang nanti pukul 14.00 WIB. Baik salam hormat buat teman-teman semua, saya mulai saja.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
Salam Sejahtera, Salam Integritas 24 Jam.
Saya kira, saya ingin menyapa terkhususnya jajaran KPU Provinsi Riau. Yang saya hormati Ketua KPU Provinsi Riau Pak Ilham Muhammmad Yasir, Anggota KPU Riau saya biasa manggilnya Mas Nugi tapi okelah Mas Nugroho Noto Susanto, Pak Abdul Rahman, Pak Joni Suhaidi, dan Pak Firdaus.
Terima kasih untuk acara pagi ini yang sebenarnya ini bagian dari proses panjang yang sudah dilangsungkan sejak akhir tahun 2021 dan kemudian secara konsisten dilakukan sampai dengan jadwal yang tertera Maret 2022 meskipun kita tutup di bulan Juli 2022.
Saya kira kerja-kerja panjang ini yang tadi juga sempat dinyatakan oleh Ketua KPU Riau sebagai program non budgeter atau istilahnya inisiatif atau prakarsa dari KPU Provinsi Riau. Menurut saya ini sangat luar biasa, saya juga ingin menyapa Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau kemudian Panitia Sekolah Literasi Demokrasi Perempuan Riau, Sekretaris KPU Provinsi Riau dan juga Sekretaris KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau serta 240 peserta sekolah literasi demokrasi Perempuan Riau yang pesertanya terdiri dari 12 Kabupaten/Kota.
Pertama-tama atas nama pribadi maupun Lembaga Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, saya berkewajiban untuk menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KPU Provinsi Riau dalam hal ini khusus untuk divisi sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan partisipasi masyarakat atas inisiatifnya menggagas Sekolah Literasi Demokrasi Perempuan Riau. Nah, program ini atau inisiatif ini sebenarnya selaras dengan apa yang sedang kami di Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia kembangkan dalam tiga besar agenda sosialisasi dan Pendidikan pemilih berkelanjutan ke depan. Setidaknya ada dua komponen pokok yang saat ini justru sangat selaras dan ini bagian penting sumbangan untuk meyakinkan kepada pihak yang lain bahwa program KPU ini akan berjalan baik dalam rangka menyukseskan pelaksanaan pemilu dan pemilihan 2024.
KPU berkeinginan menjadikan lembaga beserta segala programnya terutama di divisi partisipasi pemilih, sosialisasi, dan partisipasi masyarakat itu menjadi pusat pengetahuan dan pertukaran pengalaman belajar. Saya kira, Sekolah Literasi Demokrasi Perempuan Riau akan memberikan banyak sumbangan dan kami di tingkat nasional akan belajar banyak, misalnya terkait dengan bangaimana silabus, ataupun modul, bagaimana kemudian materi ataupun substansi yang kemudian dibagikan, dipertukarkan, didiskusikan dalam sekian kali tatap muka meskipun dilakukan secara virtual. Termasuk kami juga pasti mendapatkan insight penting terkait dengan bagaimana metode pembelajaran yang dipergunakan dan bagaimana nanti pengembangannya ke depan.
Kalau teman-teman di kajian ke pemiluan itu ada satu teori yang disebutnya contagion effect atau efek yang menular. Biasanya gini, apakah itu kolega kita atau anggaplah partner ataupun lawan kita itu biasanya dalam konteks pemilu itu saling mengawasi gitu, mengawasinya dalam konteks yang baik. Misalnya, apa yang sedang dilakukan oleh pihak-pihak yang kita awasi dalam hal melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dan untuk menghasilkan hal yang baik maka akan menjadi motivasi pada pihak-pihak lain untuk meningkatkan kreativitas yang sama.
Saya kira apa yang diinisiasi oleh KPU Provinsi Riau, menurut saya dalam konteks tertentu sebangun dengan contagion effect. Jadi efek ini bisa menular, efek ini bisa ditiru, efek ini bisa direplikasi, efek ini bisa diduplikasi oleh provinsi-provinsi lain dan saya kira ini membuka ruang bagi sarana pertukaran segala ide, pengalaman baik bisa sukses pada provinsi-provinsi lain. Menurut saya sumbangsih dari program yang diinisiasi oleh KPU Provinsi Riau, menurut saya luar biasa termasuk bukan saja di antar provinsi ataupun kemudian kabupaten/kota bisa belajar bagaimana kemudian prakarsa-prakarsa yang tergagas macam ini bisa dikembangkan lebih lanjut.
Kami juga yang di KPU RI itu bisa melihat nanti dalam konteks penajaman program tema besar dan kemudian dilakukan adjustment sedemikian rupa penyesuaian-penyesuaian terkait dengan konteks dan dinamikanya. Itu pasti akan mendapatkan asupan yang sangat banyak dari program-proram sejenis, khususnya yang pagi ini diinisiasi oleh KPU Provinsi Riau. Termasuk ke depan ini bisa jadi tidak sekedar pusat pengetahuan dan pertukaran, pengalaman, ataupun sarana pembelajaran tetapi juga bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi pusat kerja sama atau kolaborasi dengan para pihak. Kita tahu tantangan 2024 akan kompleks, oleh karena itu saya kira kita punya pemikiran yang sama, keyakinan yang sama, kita tidak bisa bergerak sendiri. Ide-ide atau inisiatif yang saat ini sedang dilakukan di Provinsi Riau itu kemudian akan diselaraskan dengan program-program kita tingkat nasional dan ini nanti harapannya bisa dipertukarkan dengan pihak-pihak lain sebagai sarana pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas program-program agar bisa dilaksanakan semakin terlembaga.
Menurut kami di KPU RI, Sekolah Literasi Demokrasi Perempuan Riau atau SLDPR masih berkolerasi dan program Pendidikan pemilih berkelanjutan sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, harus mendapatkan dukungan KPU RI untuk dilakukan di provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia. Saya kira dalam konteks sekarang untuk sembari menyusun perencanaan program yang juga sekarang sedang berjalan saya akan coba untuk engage program ini, pengalaman baik ini ataupun kisah sukses dari Riau ini menjadi salah satu dimensi penting dalam konteks perencanaan program di KPU RI agar bisa diterapkan di banyak tempat. Kami juga berharap jika nanti ada rekrutmen penyelenggara pemilu mulai KPU Provinsi, Kabupaten/Kota sampai di tingkat adhoc, setidaknya mereka bisa mengisi formasi kebutuhan-kebutuhan tersebut bahkan menjadi KPU RI ke depan. Sekolah Literasi Demokrasi Perempuan Riau yang pertama kalinya digagas oleh KPU Provinsi Riau ini jika dilakukan di 34 Provinsi dan Kabupaten/Kota maka ada rasa optimis di KPU RI bahwa perempuan bisa berpartisipasi dan berperan aktif dalam pemilu.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Shalom, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
Salam Sejahtera, Salah Integritas 24 Jam